Sunday, December 20, 2015

Vaksinasi Pertusis pada Ibu Hamil




PERTUSIS ---- Batuk Rejan / Batuk Seratus 

Hari ---- Penyakit berbahaya untuk bayi 

yang sering dilupakan



Sebagai orang tua, seringkali kita dihadapkan dengan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, misalnya dalam memutuskan apakah saya sebaiknya mengijinkan anak perempuan saya mengikuti kegiatan luar sekolah? Makanan apa yang akan dihidangkan malam ini? Apakah saya membuang sampah malam ini atau besok pagi ketempat penampungannya?  Tanggung jawab dalam mengambil keputusan akan ada dan berlangsung terus menerus tanpa henti, sehingga kadang kita akan membagi, ada yang dianggap lebih penting, dan ada yang kurang penting.
Hal diatas kadang membuat kita melupakan atau kurang memprioritaskan imunisasi. Kita sering berkata kepada diri sendiri untuk menunda pemberian vaksinasi anak atau kita sendiri.  Apalagi dengan kesibukan kita sehari-hari, kadang kita melewatkan jadwal vaksinasi yang ada.  Akan tetapi, jika kita cermati kembali secara mendalam, pikiran diatas sangatlah tidak sesederhana itu. Misalnya, jika kita atau anak kita sakit, tentunya merupakan suatu hal yang tidak sederhana lagi. Banyak waktu, tenaga dan keuangan akan terbuang sia sia jika kita sudah sakit.  Salah satu penyakit yang sangat berbahaya untuk bayi anda adalah penyakit pertusis atau batuk rejan. Mari kita pahami dengan baik mengenai penyakit ini.
Pertusis merupakan penyakit yang sangat menular.  Diagnosa penyakit ini sering tidak disadari baik oleh tenaga medis maupun pasien, dimana pada orang dewasa gejalanya kadang menyerupai gejala batuk pada umumnya.  Akan tetapi pertusis sangatlah berbahaya bagi bayi. Tercatat lebih dari 200 ribu kematian pada anak secara global, dimana bayi merupakan kelompok umur yang menderita paling berat. Hampir semua kejadian yang meninggal akibat pertusis mengenai bayi dibawah 3 bulan, usia dimana bayi belum dapat diberikan vaksinasi sehingga bayi belum dapat melindungi dirinya sendiri. Hal lain yang mengejutkan adalah penelitian menyatakan bahwa sumber penularan pada bayi dua pertiganya berasal dari ibunya sendiri.
Rekomendasi dari Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) menyebutkan bahwa wanita hamil yang belum  mendapat vaksinasi harus mendapatkan satu dosis tetanus toksoid, difteria toxoid, dan acellular pertusis vaksin (Tdap). Vaksinasi pada wanita hamil tersebut diharapkan untuk memberikan proteksi pada bayi dari pertusis sampai mereka cukup umur untuk diberikan vaksinasi sendiri. 1
Untuk vaksinasi Pertusis direkomendasikan setiap wanita hamil mendapatkan satu kali suntikan Tdap setiap kehamilan, antara 27 sampai 36 minggu kehamilan. Bayi harus mendapatkan vaksinasi DTaP pada umur 2, 4, 6 dan 15 bulan dan vaksinasi ulangan pada umur 4-6 tahun. Remaja mendapatkan vaksinasi  Tdap pada umur 11-12 tahun. Orang dewasa yang tidak pernah mendapatkan vaksin yang mengandung pertusis harus mendapatkan satu dosis Tdap. 2
Sebagai orang tua, kita pasti berniat melindungi anak- anak kita kapanpun kita bisa. Kita tidak pernah terlalu sibuk untuk memakaikan jaket pelampung ataupun mengikatkan sabuk pengaman mobil. Lindungi anak anda dengan menjadikan  vaksinasi sebuah suatu prioritas. Cegahlah sesuatu yang dapat dicegah dengan memberikan vaksinasi tepat waktu setiap saat.


 

No comments:

Post a Comment